BOGOR, KOMPAS.com — Hasil penelitian terbaru
menunjukkan bahwa mangrove memberi sumbangan sangat potensial untuk
mengurangi emisi karbon dibanding hutan hujan tropis. Masalahnya,
mangrove terus mengalami kerusakan dengan cepat di sepanjang garis
pantai, sejalan dengan persoalan emisi gas rumah kaca.
Para ahli
dari Center for International Forestry Research (Cifor) dan USDA Forest
Service menekankan perlunya hutan mangrove dilindungi sebagai bagian
dari upaya global dalam melawan perubahan iklim.
"Kerusakan
mangrove saat ini sudah pada tingkat yang menghawatirkan. Ini harus
dihentikan. Penelitan kami menunjukkan bahwa hutan mangrove mempunyai
peranan kunci dalam strategi mitigasi perubahan iklim," kata Daniel
Murdiyarso, peneliti senior dari Cifor, Selasa (5/4/2011) malam.
Daniel
mengemukakan, pada 15 -20 tahun lalu, luas hutan mangrove Indonesia
masih sekitar 8 juta hektar. Saat ini diperkirakan tinggal 2,5 juta
hektar.
Cifor mengungkapkan, sebuah studi yang dipublikasikan pada 3 April 2011 dalam Nature GeoScience,
para ahli mengukur cadangan karbon dalam hutan mangrove berdasarkan
atau luas areal wilayah Indo-Pasifik. Tidak ada studi selama ini yang
mengintegrasikan pentingnya mengukur total cadangan karbon mangrove
berdasarkan geografi atau luas wilayah hutan mangrove.
Dari
hasil-hasil tersebut, para ahli mengestimasi bahwa tingkat pembusukan
dan penguraian di hutan mangrove lebih cepat daripada hutan di daratan.
Sebagian besar karbon disimpan di bawah hutan mangrove, yang dapat
dilihat, yakni antara tanah dan air.
Mangrove hidup sepanjang
pantai dari sebagian besar laut-laut utama di 188 negara. Sebanyak 30
sampai 50 persen berkurangnya mangrove sepanjang setengah abad lalu
telah menimbulkan ketakutan. Sebab, bisa jadi mangrove akan punah
seluruhnya dalam kurun waktu kurang dari 100 tahun.
Kelanjungan
mangrove juga terancam oleh tekanan pertumbuhan kota dan pembangunan
industri, sebagaimana ancaman dari pertumbuhan tambak atau fish farm yang tidak terkendali.
"Saat
ini belum ada kesadaran akan bahaya kehilangan mangrove bagi
kelangsungan kehidupan umat manusia. Sehingga, setiap pemerintah harus
ditekan agar menyadari pentingnya dan membuat kebijakan yang dapat
melindungi hutan mangrove," kata Daniel.
(sumber: http://sains.kompas.com/read/2011/04/06/00514794/Mangrove.Hambat.Perubahan.Iklim :Rabu, 6 April 2011)
0 komentar :
Posting Komentar