Jumat, 23 September 2011

0
TANAMAN TINGKAT TINGGI “RAFLESIA ARNOLDI

Rafflesia yang banyak dikenal masyarakat adalah jenis Raflesia Arnoldi. Jika ingin melihat bunga Raflesia Arnoldi yang telah menjadi ikon Kabupaten  Kepahyang ini tidaklah dapat ditemukan di sembarangan tempat. Karena  tanaman ini sangat sulit tumbuh. Tanaman ini hanya dapat tumbuh jika ada  tanaman inangnya yaitu Family Liana Sp.  Raflesia Arnoldi banyak tumbuh pada kawasan hutan primer yang belum mengalami pengolahan lahan. Bunga  Raflesia Arnoldi tidak memiliki daun dan batang sehingga sulit juga untuk di kelaskan ke tanaman tingkat tinggi, namun Bunga  Raflesia Arnoldi dapat  dikatakan tanaman tinggi karena tanaman ini hanya memiliki bunga tapi  dapat menghasilkan biji. Sebagai keturunan Bengkulu asli, saya sudah  mengenal bunga  Raflesia Arnoldi dengan baik dan juga menyaksikan disaat bunga ini mekar. Pada t penutup tahun 2007 bunga langka mulai memasuki musim mekar.
Paling tidak ditemukan  lima kuntum bunga tengah mekar di kawasan hutan lindung Register 5  Bukit Daun, Taba Penanjung, Bengkulu Utara, sekitar 52 km sebelah timur  Kota Bengkulu. Lokasi mekar bunga ini ternyata berada  persis di pinggir jalan nasional Bengkulu – Kepahiang – Curup – Lubuk  Linggau. Sehingga banyak wisatawan lokal maupun wisatawan luar kota yang  berbondong – bondong mendokumentasikan mekarnya bunga langka ini. Bunga  raksasa, Raflesia Arnoldi pertama  kali ditemukan oleh Ilmuan berasal dari Inggris Thomas Stanford Raffles  dan ahli botani Arnol pada tahun 1818 di kawasan hutan di Manna,  wilayah Bengkulu Selata, sehingga bunga ini pun di beri nama  Raflesia Arnoldi  Belakangan sejumlah kawasan hutan di Provinsi Bengkulu menjadi habitat alami tempat tumbuhnya bunga  Raflesia Arnoldi. Bunga yang berukuran besar itu kini menjadi maskot pengembangan ekowisata di Provinsi Bengkulu.  Klasifikasi  Raflesia Arnoldi berasal dari kerajaan Plantae dengan divisi magnoliophyta dan kelas magnoliopsida. Ordo dari  Raflesia Arnoldi. Rafflesiales dengan famili  Rafflesiaceae dan genus Rafflesia.   yang  banyak dikenal masyarakat adalah jenis rafflesia arnoldii. Jenis ini  hanya tumbuh di hutan sumatera bagian selatan, terutama Bengkulu. Satu  tempat yang paling bagus dan mudah untuk menemukan bunga rafflesia  arnoldii ini adalah di hutan sepanjang jalan Bengkulu-Curup setelah  Kepahyang. Di Bengkulu sendiri, bunga rafflesia telah dijadikan sebagai  motif utama batik besurek (batik khas Bengkulu) sejak lama.
Secara umum Ciri khas yang membedakan    dengan bunga bangkai yaitu bentuk kelopaknya yang lebar tapi tidak meninggi dan berwarna merah. Pada saat    mekar, diameter bunga ini bisa mencapai ± 1 meter dan tinggi ± 50 cm.  tidak memiliki akar, tangkai, maupun daun. Bunganya memiliki 5 kelopak .  Pada dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat benang sari atau  putik, tergantung jenis kelamin bunga. Keberadaan putik dan benang sari  yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan kecil karena  membutuhkan bantuan dari luar ( serangga, angin, air, dan manusia ), hal  ini disebabkan belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu  bersamaan di tempat yang berdekatan. Masa pertumbuhan bunga ini memakan  waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya ± 1 minggu. Setelah  itu    akan layu dan akhirnya mati.
Raplesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit obligat dan tinggal di dalam akar tumbuhan Liana Sp  seperti  tali. Sedikit informasi, selama 200an tahun tumbuh-tumbuhan dari genus  Rafflesiaceae sulit diklasifikasikan karena karakteristik tubuh yang  tidak umum. Berdasarkan penelitian DNA oleh para ahli botani di  Universitas Harvard baru-baru ini, dimasukkan ke dalam family Euphorbiaceae, satu keluarga dengan pohon  karet dan singkong. Tapi hal ini masih belum terpublikasi dengan baik.
Namun sangat disayangkan karena meskipun bunga ini merupakan lambang dan  menjadi kebanggaan di Bengkulu, tapi sedikit sekali orang yang peduli  terhadap kelestariannya. Banyak masyarakat yang tidak ikut andil dalam  menjaga habitnya sehingga bunga langka ini sangat sulit untuk  mendapatkan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhannya. Tak banyak juga  masyarakat yang usil dengan keberadaan  Raflesia Arnoldi sehingga  tidak banyak yang menggangu dan memegang bunga ini, padahal bunga ini  jika tersentuh oleh tangan atau benda keras lainnya akan cepat membusuk.  Sehingga untuk menjaga Bunga ini, maka disekeliling bunga ini dipagari  dengan pagar bambu oleh masyarakat. Masyarakat yang menemukan pertama  kali saat bunga ini masih dalam bentuk bonggol akan merawat dan menjaga  bunga ini hingga mekar, biasanya setiap penggunjung yang datang akan  memberikan sumbangan sukarela. Hampir setiap tahunnya di daerah Taba  Penanjung ditemukan  Raflesia Arnoldi mekar.

di tulis oleh Halifah
(Sumber: http://ulayat.wordpress.com/)</div>

0 komentar :

Posting Komentar

Berita di BEM STKIP Hamzanwadi Selong

Berita dan Fakta Ilmiah Harian

 
HMPS Pendidikan Biologi STKIP Hamzanwadi Selong | © 2010 by derajad | Supported by duaderajad & Free Themes