Minggu, 09 Oktober 2011

0
Benarkah Mamalia Pemalas Berumur Lebih Panjang?

MAMALIA kecil berbulu yang sebagian melakukan hibernasi setiap harinya dalam musim dingin barangkali memungkinkan rentang hidup mereka jadi lebih panjang pada waktu yang sama.
Sebuah studi baru menyebutkan berbagai eksperimen pada tupai Djugarian yang hanya ditemukan di Siberia menunjukkan bahwa bila binatang pengerat kecil itu menurunkan metabolisme dan suhu udaranya untuk sementara waktu, suatu keadaan yang disebut torpor, binatang tadi menghentikan dan bahkan membalikkan gerak alami kromosom yang bertalian dengan penuaan.

Berbagai studi terdahulu mengisyaratkan suatu hubungan kausal antara hibernasi dan umur panjang, tapi penelitian ini merupakan pertama kalinya yang menunjukkan mekanisme biologis tersebut bisa jadi punya peranan.

Di laboratorium, para periset dipimpin Christopher Turbill dari Institute for Wildlife Ecology di Wina, Austria, menciptakan suatu lingkungan buatan bagi 25 ekor hamster betina gadis yang sudah dewasa, dengan memberikan hanya delapan jam cahaya per harinya.

Kondisi musim dingin buatan itu dirancang untuk memicu suatu respon hibernasi, menurut penelitian tadi, yang dipublikasikan oleh British Royal Society dalam jurnal Biology Letters.

Bedakan

Selama 180 hari, separuh dari hewan pengerat tadi ‘santai’ dalam udara cukup nyaman sekira 20 derajat Celsius, sedangkan separuh lainnya tinggal dalam cuaca lebih dingin sekira 9,0 derajat Celsius. Kedua kelompok menikmati makanan yang semua disantap.

Dalam mengukur hasil-hasil tersebut, para periset membedakan antara torpor dangkal, saat suhu badan turun di bawah 20 derajat Celsius, dan torpor dalam, ketika suhu anjlok di bawah 25 derajat Celsius, hampir 10 derajat Celsius di bawah normal.

Mereka memasang alat transponder di bawah kulit binatang itu untuk mengetahui setiap perubahan.

Turbill dan para koleganya menduga penghematan energi itu, keadaan seperti koma punya suatu dampak pada telomeres, yang duduk seperti topi kecil pada ujung kromosom, melindungi serangkaian sandi genetik terdahulu.

Telomeres dan telomerase, yakni enzim yang mengontrolnya, merupakan suatu unsur kunci dalam penuaan dan umur panjang.

Melemah

Setiap kali sebuah sel terbagi, telomeres itu sedikit melemah. Pekerjaan enzim tersebut membangun ulang sebagian telomeres. Akhirnya, bila telomeres itu melemah ke tahap tak bisa diperbaiki lagi, maka kematian sel pun terpicu.

Ahli biologi sel Amerika berdarah Australia Elizabeth Blackburn, yang berbagi Hadiah Nobel Kedokteran 2009 dengan pakar lain atas karyanya di bidang tadi, menyerupakan telomeres dengan "ujung-ujung tali sepatu" -- mengendurkan ujung plastik yang kecil, dan tali itu mulai berjumbai.

Untuk hamster itu, torpor keseharian, yang berlangsung beberapa jam, berfungsi semacam melestarikan ujung-ujung pelindung itu dan bahkan memulihkannya kembali, lanjut penelitian tadi.

"Efek ini lebih kuat pada hamster yang menggunakan torpor dalam, yang pada umumnya ditaruh di tempat dingin," ujar Turbill.

Hal yang menarik adalah, hamster sama juga memperpanjang lebih banyak energi, yang tercermin dalam asupan pangan mereka dalam jumlah lebih tinggi. (afp/bh)


(Sumber:  http://www.analisadaily.com/news/read/2011/10/06/15988/mamalia_malas_berumur_lebih_panjang/)

0 komentar :

Posting Komentar

Berita di BEM STKIP Hamzanwadi Selong

Berita dan Fakta Ilmiah Harian

 
HMPS Pendidikan Biologi STKIP Hamzanwadi Selong | © 2010 by derajad | Supported by duaderajad & Free Themes