Senin, 22 Oktober 2012

0
Oomycota fungi

Oomycetes adalah kelompok protista uniseluler yang berfilamen. Anggota-anggotanya secara fisik mirip dengan fungi, sehingga pernah dimasukkan sebagai anggota fungi. Dalam bahasa Inggris disebut juga sebagai water moulds ("jamur air") karena kebiasaannya yang tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Oomycetes berbeda dari fungi karena dinding selnya terbuat dari selulosa, bukan kitin, sehingga ia lebih dekat pada alga dan tumbuhan. Dalam reproduksi vegetatif, sel-selnya memiliki inti diploid, padahal pada fungi memiliki inti haploid. Organisme ini berhubungan lebih dekat dengan organisme seperti alga coklat dan diatom daripada dengan fungi dan tergolong dalam filum Heterokonta. Nama ini berasal dari tahap sel motil (bergerak) yang berciri memiliki dua flagella tidak sama panjang. Beberapa anggota Oomycetes memproduksi spora aseksual yang disebut zoospora. Mereka juga memproduksi spora seksual yang disebut oospora. - Oomycetes (dibaca seperti "o-o-mi-sétès"), dikenal juga dengan jamur air, adalah kelompok protista bersel tunggal yang berfilamen. Anggota-anggotanya secara fisik mirip dengan fungi (jejamuran), - Oomycota Sebenarnya bukan merupakan jamur, bukanlah tumbuhan, dan bukanlah fungi namun kelompok protista ] - Dapat berupa saprofit maupun parasit - Benang-benang hifa penyusun tubuhnya tidak bersekat, di dalamnya terdapat inti yang jumlahnya banyak - Hifa ini umunya tidak mempunyai dinding pemisah melintang (septa) sehingga membentuk sel multinuclear dan plasma sel bersambungan - Dinding selnya tersusun oleh zat selulosa dan berbeda dengan fungi yang tersusum atas kitin - Cabang hifa bersifat sama dengan induknya dan tumbuh anyam-menganyam,arah tumbuh hifa mengikuti khemotropi,yaitu mengarah ke sumber zat hara organic - Hifa pada jamur ini bersifat senositik, yaitu tidak bersekat-sekat sehingga inti sel banyak tersebar di dalam protoplasma. - Dinding selnya tersusun atas selulosa, hal inilah yang membedakan dengan golongan jamur lainnya. - Pertumbuhan hifa jamur terjadi pada bagian ujungnya yang menghasilkan beberapa percabangan. - Pada akhir ujung percabangan itu terbentuk gelembung sporangium yang dipisahkan oleh sekat. - Hal ini merupakan awal perkembangbiakan jamur secara tidak kawin (aseksual). - Dalam sporangium terdapat protoplasma yang banyak mengandung inti sel. - Protoplasma akan terbagi-bagi dan setiap bagian memperoleh satu inti sel yang berkembang menjadi spora dengan dua flagel sebagai alat geraknya. - Spora yang mempunyai flagel disebut zoospora yang merupakan ciri khas Oomycotina. - Selanjutnya, zoospora akan keluar dari sporangium kemudian melepaskan flagelnya sambil membentuk dinding selulosa. - Jika zoospora ini sampai di tempat yang sesuai, maka akan menjadi tumbuh hifa baru. A. CIRRI CIRI OOMYCOTINA Merupakan kelompok protista uniseluler yang berfilamen, anggota-anggotanya secara fisik mirip fungi, sehingga pernah dimasukkan sebagai anggota fungi dalam bahasa inggris disebut juga water moulds (jamur air), karena kebiasaannya yang tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Ciri-ciri Oomycetes 1. Miselium terdiri atas hifa yang tidak bersekat, bercabang-cabang dan memiliki banyak inti. 2. Sebagian oomycetes hidup diair dan didarat. 3. Tumbuh dalm kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. 4. Dinding selnya terbuat dari selulosa. 5. Hidup sebagai parasit dan saprofit 6. Perkembangbiakan oomycetes dengan perkembangbiakan vegetatif bagi yang hidup diair dengan zoospora, dan yang hidup didarat dengan sporangium/konidium. 7. Perkembangbiakan secara generatif dengan cara oogenida. B. HABITAT Oomycotyna hidup did an tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembapan yang tiunggi bsehingga dalam bahasa inggris oomycota disebut water moulds ("jamur air C. REPRODUKI Reproduksi seksual + Morfologis dibedakan gametangia: - Hifa seperti antheridia Tertarik untuk Oogonium oleh hormon dan mengembangkan tabung pembuahan - bulat oogonium Satu atau lebih Oospora di Oogonium + Divisi meiosis terjadi secara simultan di antheridia dan oogonium sebelum fertilisasi + Karyogami terjadi pada oosphere untuk membentuk oospora Berumah satu, yaitu hermatofrodit Bereproduksi secara seksual maupun aseksual Seksual = pembentukan oospora dari pertemuan gamet jantan + betina Aseksual = pembentukan zoospora oleh sporangium Alat kelamin yaitu Oogonium = betina, anteridium = jantan, Zoospora =??? Reproduksi aseksual Tahap zoospora primer yang terbentuk di sebagian besar spesies, tapi mungkin dikurangi - achlya dan aphanomyces uninukleat protoplas emarge dari zoospoangium dan encyst pada pembukaan atau immedieately setelah rease - dictyuchus kista terbentuk di dalam zoosporangium - saprolengnia motil, zoospora primer dibebaskan dari zoosporangium D. KELASIFIKASI Kelas oomycota dibagi menjadi 4 ordo Klasifikasi awal menempatkan Oomycetes (secara harafiah berarti "jamur telur") sebagai kerabat jamur karena penampilannya yang mirip miselia. Namun demikian, ada beberapa ciri yang unik yang berbeda dari fungi lainnya. Oomycetes memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa, berbeda dari fungi, yang tersusun dari kitin, sehingga ia lebih dekat pada alga dan tumbuhan. Dalam fase vegetatif dari pergiliran keturunannya, sel-selnya memiliki inti diploid, padahal fungi memiliki inti haploid. Berdasarkan kajian biologi molekuler, organisme ini ternyata berhubungan lebih dekat dengan alga coklat dan diatom daripada dengan fungi, sehingga digolongkan dalam filum Heterokontophyta. Nama ini berasal dari tahap sel motil (bergerak) yang berciri memiliki dua flagella tidak sama panjang. Beberapa anggota Oomycetes memproduksi spora aseksual yang disebut zoospora. Mereka juga memproduksi spora seksual yang disebut oospora 1. Ordo saprolegniales "Air cetakan" Saprotrophs (air tawar dan tanah), atau parasit (tumbuhan dan hewan) Aphanomyces - gula bit, kacang polong, lobak, tanaman akuarium Achlya, Aphanomyces dan Saprolegnia-ikan, krustasea Primer dan sekunder zoospora Berserabut talus, bercabang Stout, peningkatan hifa coenocytic diameter karena usia Gemmae = segmen hifa dengan sitoplasma padat 2. Ordo laptomitales Aquatic & saprotrophic Talus berserabut, constrictions rutin terpasang dengan butiran seluler Primer & sekunder zoospora (beberapa spesies) 3. Ordo legenidales Sebagian besar air dan parasit pada jamur, ganggang dan kelautan larva Crustacea Olpidiopsis-endoparasite dari Saprolegniales Lagenidium-endoparasit ganggang laut dan larva Crustacea Endobiotic, monocentric 4. Ordo peronoproles Aquatic, saprotrophic - umumnya di genangan air dan tercemar Thallus: Meningkat dan bercabang Terlampir oleh rhizoids Cabang dan organ reproduksi terbatas di dasar dan terhubung dengan butiran cellulin Sekunder zoospora hanya Kecenderungan metabolisme fermentasi E. PERTUMBUHAN Dalam mikrobiologi difinisi pertumbuihn adalah pertambahan volume sel, karena ada pertambahan protoplasma dan pembelahan mitosis, pertambahan volume sel tersebut adalah irevelsibel, artinya tidak dapat kembali keposisi semula. Pada pertumbuhan oomycota karena masa sel itu berasal dari satu sel, jadi sesuatu yang semua tidak terlihat yaitu spora atau konidia menjadi miselium menjadi koloni yang dapat terlihat. Secara sistematis pertumbuhan jamur ini meliputi Konidia  berkecambah  hifa  anastomosis hifa – hifa  miselium jala hipa Anastomosis adalah : saat dimana protoplasma akan mengalir ke semua sel hifa Setiap mikroorganisme mempunya kurva pertumbuhan 1. Fasse lag : pase penyesuaian 2. Fase akslerasi : mulainya sel – sel membelah 3. Fase eksponensial : perbanyakan jumlah sel 4. Fase deselarasi : sel mulai kurang aktif membelah 5. Fase stasioner : jumlah sel yang bertambah dan sel yang mati relatif seimbang 6. Fase kematian dipercepat : lebih banyak sel yang mati relatif dibandingkan dengan perbanyakannya Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fungi khusu pada Oomycetes 1. Substerat 2. Kelembapan 100% air 3. Suhu 4. Derajat keasaman 5. Senyawa – senyawa kimia di lingkungan F. PERAN Organisme ini berperan secara ekonomi dan ilmiah. Peran ekonominya kebanyakan negatif, banyak anggotanya yang merupakan patogen tumbuhan yang berbahaya karena dapat menghancurkan pertanaman. Phytophthora menyebabkan penyakit layu bibit, hawar kentang, busuk buah, dan busuk akar. Pythium memberikan gejala penyakit yang sama. Peronospora dan Peronosclerospora adalah penyebab penyakit bulai (downy mildew) pada beberapa serealia yang menyebabkan kerugian hingga 100%

0 komentar :

Posting Komentar

Berita di BEM STKIP Hamzanwadi Selong

Berita dan Fakta Ilmiah Harian

 
HMPS Pendidikan Biologi STKIP Hamzanwadi Selong | © 2010 by derajad | Supported by duaderajad & Free Themes