Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih jawaban di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing items, atau dengan jalan menuliskan (mengisikan) jawaban berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan.
Tes objektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu:
1) Tes Objektif bentuk benar-salah ( True-False test).
1) Tes Objektif bentuk benar-salah ( True-False test).
2) Tes Objektif bentuk menjodohkan (Matching Test).
3) Tes Objektif bentuk melengkapi (Completion Test).
4)Tes objektif bentuk isian (Fill in Test).
5) Tes Objektif bentuk pilihan ganda (Multiple choice Item Test).
Item tes objektif yang banyak dipakai dalam evaluasi hasil belajar siswa di sekolah adalah item tes objektif pilihan ganda. Tes pilihan ganda memiliki semua persyaratan sebagai tes yang baik, yakni dilihat dari segi objektivitas, reliabilitas, dan daya pembeda antara siswa yang berhasil dengan siswa yang gagal atau bodoh. Sebagian besar guru merasakan bahwa tes objektif tipe pilihan ganda juga efektif dalam mengungkap materi pembelajaran dengan cakupan pengetahuan yang lebih kompleks, dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi.
Dalam evaluasi hasil belajar, tes pilihan ganda mempunyai beberapa kelebihan yang secara ringkas :
1. Jumlah materi yang dapat ditanyakan relatif tak terbatas dibandingkan dengan materi yang dapat dicakup soal bentuk lainnya. Jumlah soal yang ditanyakan umumnya relatif banyak.
2. Dapat mengukur berbagai jenjang kognitif mulai dari ingatan sampai evaluasi.
3. Penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat mencakup ruang lingkup bahan dan materi yang luas dalam satu tes untuk suatu kelas atau jenjang.
4. Sangat tepat untuk ujian yang peserta banyak sedangkan hasilnya harus segera seperti ujian akhir nasional maupun ujian sekolah.
2. Dapat mengukur berbagai jenjang kognitif mulai dari ingatan sampai evaluasi.
3. Penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat mencakup ruang lingkup bahan dan materi yang luas dalam satu tes untuk suatu kelas atau jenjang.
4. Sangat tepat untuk ujian yang peserta banyak sedangkan hasilnya harus segera seperti ujian akhir nasional maupun ujian sekolah.
5. Reliabilitas soal pilihan ganda relatif lebih tinggi dibandingkan dengan soal uraian.
Segi-segi kelemahan tes objektif khususnya tes objektif bentuk pilihan ganda antara lain adalah;
1. Kurang dapat digunakan untuk kemampuan verbal.
2. Peserta didik tidak mempunyai keleluasaan dalam menulis, mengorganisasikan, dan mengekspresikan gagasan yang mereka miliki yang dituangkan dalam kata atau kalimatnya sendiri.
3. Tidak dapat digunakan untuk mengukur kemampuan problem solving.
4. Penyusunan soal yang baik memerlukan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan bentuk soal lainnya.
4. Penyusunan soal yang baik memerlukan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan bentuk soal lainnya.
5. Sangat sukar menentukan alternatif jawaban yang benar-benar homogen, logis dan berfungsi.
Berdasarkan sistem penskorannya, bentuk tes yang digunakan dalam lembaga pendidikan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu tes objektif dan tes subjektif.
1. Tes Objektif Tes objektif adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respons yang harus dipilih oleh peserta tes. Pemeriksaan atau penskoran jawaban/respons peserta tes sepenuhnya dapat dilakukan secara objektif oleh pemeriksa dan dapat menggunakan alat bantu.Kelebihan Tes objektif :
a. Lebih representatif mewakili isi dan luas bahan.
b. Lebih mudah dan cepat memeriksanya.
c. Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain.
d. Tidak terdapat unsur subjektifitas yang mempengaruhi dalam pemeriksaan maupun penskoran.
Kelemahan Tes Objektif :
Kelemahan Tes Objektif :
a. Membutuhkan persiapan yang lebih sukit dari pada tes esai.
b. Butir soal cenderung hanya mengungkap ingatan dan pengenalan kembali.
c. Terdapat kesempatan spekulasi dan untung-untungan.
Tipe Tes Objektifa. True false
a.Tipe soal yang butir soalnya terdiri pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban atau pernyataan yang benar dan yang salah.
b. Metching Tipe tes xang butir soalnya bertipe menjodohkan/mencocokkan yang ditulis dalam dua kolom atau kelompok.
c. Muliple choice Tipe tes dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari satu, biasanya berkisaran 2 atau 5.
B.Tes subjektif
Tes Subjektif Tes subjektif adalah bentuk tes yang biasanya berbentuk uraian/esai. Tes bentuk uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengkspresikan pikiran peserta tes (Asmawi Zaenul dan Noehi Nasution, 2005).
Kelebihan Tes Uraian :
a. Dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks.
b. Meningkatkan motivasi peserta tes untuk belajar dibandingkan tes subjektif.
c. Mudah disiapkan dan disusun
b. Meningkatkan motivasi peserta tes untuk belajar dibandingkan tes subjektif.
c. Mudah disiapkan dan disusun
Kekurangan Tes Uraian
a. Reliabilitas rendah.
b. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memeriksa lembar jawaban dan tidak dapat diwakilkan ke orang lain.
c. Jawaban peserta tes kadang-kadang disertai dengan bualan.
0 komentar :
Posting Komentar